Tuliskan Perbedaan Upaya Penyelesaian Permasalahan Secara Persuasif Dan Koersif

11/06/2023 | 120x

Halo, dalam artikel ini saya akan membahas perbedaan antara upaya penyelesaian permasalahan secara persuasif dan koersif.



Perbedaan Persuasif dan Koersif



Persuasif


Upaya penyelesaian permasalahan secara persuasif dilakukan dengan cara memberikan pemahaman dan pandangan yang dapat meyakinkan pihak lain untuk bersedia melakukan apa yang diminta. Tidak ada paksaan yang dilakukan, namun lebih pada memberikan informasi dan argumen yang kuat agar orang lain dapat mengambil keputusan yang tepat.



Koersif


Sedangkan upaya penyelesaian permasalahan secara koersif dilakukan dengan cara memaksa atau memberikan ancaman terhadap pihak lain, jika tidak melakukan apa yang diminta maka akan ada konsekuensi yang tidak menyenangkan. Ini dilakukan jika tujuan yang ingin dicapai sangat penting dan harus segera dilakukan.



Contoh Persuasif dan Koersif



Contoh Persuasif


Sebagai contoh, dalam situasi di kantor, seorang supervisor ingin meminta bawahannya untuk menyelesaikan proyek yang sedang berjalan. Namun, bawahan tersebut merasa kesulitan dan tidak yakin bisa menyelesaikan proyek tersebut sesuai deadline yang telah ditentukan. Supervisor tersebut kemudian melakukan upaya persuasif dengan memberikan informasi yang jelas dan dukungan untuk membantu dalam menyelesaikan proyek tersebut. Dengan cara ini, bawahan tersebut dapat merasa lebih termotivasi untuk menyelesaikan proyek dengan baik.



Contoh Koersif


Sebagai contoh lain, dalam situasi yang sama, jika supervisor tersebut merasa bahwa proyek tersebut sangat penting dan tidak boleh melebihi deadline, maka supervisor tersebut dapat melakukan upaya koersif dengan memberikan ancaman agar bawahan tersebut harus menyelesaikan proyek dengan segera, jika tidak maka akan ada konsekuensi yang tidak menyenangkan seperti pemecatan atau penurunan jabatan.



Dalam kesimpulannya, upaya penyelesaian permasalahan secara persuasif dilakukan dengan cara memberikan pemahaman dan pandangan yang dapat meyakinkan pihak lain untuk bersedia melakukan apa yang diminta, sedangkan upaya penyelesaian permasalahan secara koersif dilakukan dengan cara memaksa atau memberikan ancaman terhadap pihak lain jika tidak melakukan apa yang diminta.