24/05/2023 | 114x
Puisi "Langit di Mana Mana" karya Sapardi Djoko Damono, merupakan sebuah karya sastra yang mampu memukau pembacanya. Di dalamnya terdapat kata-kata sulit yang mungkin sulit dipahami oleh pembaca awam. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas arti kata-kata sulit yang terdapat dalam puisi tersebut. Berikut penjelasannya.
Kata "alir" dalam puisi "Langit di Mana Mana" memiliki arti mengalir dengan lancar. Contoh penggunaan kata "alir" dalam puisi tersebut terdapat pada bait berikut ini, "air mengalir dalam alir yang mendalam". Pada bait ini, kata "alir" digunakan untuk menggambarkan keadaan arus air yang lancar.
Kata "gempa" dalam puisi "Langit di Mana Mana" memiliki arti getaran yang terjadi pada permukaan bumi. Contoh penggunaan kata "gempa" dalam puisi tersebut terdapat pada bait berikut ini, "gempa mengokohkan bumi". Pada bait ini, kata "gempa" digunakan untuk menggambarkan kekuatan yang melandaskan bumi.
Kata "ribut" dalam puisi "Langit di Mana Mana" memiliki arti hujan yang disertai angin kencang. Contoh penggunaan kata "ribut" dalam puisi tersebut terdapat pada bait berikut ini, "ribut yang membelah langit". Pada bait ini, kata "ribut" digunakan untuk menggambarkan suara gemuruh yang terdengar saat hujan dan angin bertiup kencang.
Kata "tersirat" dalam puisi "Langit di Mana Mana" memiliki arti tersimpul di dalam kata-kata yang diucapkan. Contoh penggunaan kata "tersirat" dalam puisi tersebut terdapat pada bait berikut ini, "langit tersirat dalam kata-kata". Pada bait ini, kata "tersirat" digunakan untuk menggambarkan bahwa makna langit dapat terkandung dalam kata-kata yang diucapkan.
Puisi "Langit di Mana Mana" karya Sapardi Djoko Damono mengandung banyak kata-kata sulit yang mungkin sulit dipahami oleh pembaca awam. Dalam artikel ini, sudah dijelaskan arti dari beberapa kata sulit yang terdapat dalam puisi tersebut. Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda memahami makna yang terkandung dalam puisi "Langit di Mana Mana". Terima kasih telah membaca artikel ini!