Pada Percobaan Kultur Jaringan Hormon Sitokinin Sering Dikombinasikan Dengan Hormon Auksin Penggunaan

07/03/2023 | 146x



Percobaan Kultur Jaringan Hormon Sitokinin dan Auksin



Kombinasi hormon sitokinin dan auksin dalam percobaan kultur jaringan telah banyak dilakukan untuk mempelajari peran yang dimainkan oleh kedua jenis hormon ini dalam mengatur pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Pada dasarnya, ada dua cara utama untuk menerapkan kombinasi hormon tersebut—secara in situ dan secara ex situ. Secara simpel, metode in situ melibatkan pemberian kombinasi hormon ke sampel segar, sedangkan metode ex situ melibatkan penggunaan kultur jaringan.

Kombinasi Hormon Sitokinin dan Auksin pada Kultur Jaringan In Situ



Kultur jaringan in situ adalah kultur yang dilakukan dengan menggunakan jaringan tumbuhan yang asli. Pada praktiknya, konfigurasi hormon sitokinin dan auksin sering disuntikkan secara homogen ke dalam sampel segar. Penggunaan metode in situ cenderung melibatkan pengumpulan data hasil pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan setelah beberapa waktu, di mana pengukuran ini dipengaruhi oleh asupan hormon.

Kombinasi Hormon Sitokinin dan Auksin pada Kultur Jaringan Ex Situ



Metode ex situ yang lebih terarah mencakup substraksi jaringan mulai dari tanaman induk, yaitu pemisahan jaringan dari tanaman induk, lalu diperlakukan di laboratorium menggunakan media tanam yang telah diformulasikan dengan baik. Kemudian, kombinasi hormon sitokinin dan auksin disuntikkan ke medium tanam untuk mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jaringan. Pemerataan dari hasil pertumbuhan dapat diukur berdasarkan pengukuran panjang kalus, koloni populasi, atau volume jaringan in vitro.

Penutup



Kombinasi sitokinin dan auksin hormon telah terbukti memberikan manfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Metode in situ dan ex situ adalah dua cara yang digunakan dalam penerapan kombinasi hormon tersebut. Meskipun memiliki kelebihan masing-masing, penelitian telah menunjukkan bahwa jika mereka digabungkan, kedua cara ini akan memberikan hasil yang lebih tegas dalam proses penyebaran hasil pengamatan. Dengan demikian, penggunaan kombinasi hormon sitokinin dan auksin dalam percobaan kultur jaringan tetap menjadi pilihan yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.