Percobaan Kultur Jaringan Hormon Sitokinin dan Auksin
Kombinasi
hormon sitokinin dan
auksin dalam
percobaan kultur jaringan telah banyak dilakukan untuk mempelajari peran yang dimainkan oleh kedua jenis
hormon ini dalam mengatur pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Pada dasarnya, ada dua cara utama untuk menerapkan kombinasi
hormon tersebut—secara in situ dan secara ex situ. Secara simpel, metode in situ melibatkan pemberian kombinasi
hormon ke sampel segar, sedangkan metode ex situ melibatkan
penggunaan kultur jaringan.
Kombinasi Hormon Sitokinin dan Auksin pada Kultur Jaringan In Situ
Kultur
jaringan in situ adalah
kultur yang dilakukan
dengan menggunakan
jaringan tumbuhan yang asli. Pada praktiknya, konfigurasi
hormon sitokinin dan
auksin sering disuntikkan secara homogen ke dalam sampel segar. Penggunaan metode in situ cenderung melibatkan pengumpulan data hasil pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan setelah beberapa waktu, di mana pengukuran ini dipengaruhi oleh asupan hormon.
Kombinasi Hormon Sitokinin dan Auksin pada Kultur Jaringan Ex Situ
Metode ex situ yang lebih terarah mencakup substraksi
jaringan mulai dari tanaman induk, yaitu pemisahan
jaringan dari tanaman induk, lalu diperlakukan di laboratorium menggunakan media tanam yang telah diformulasikan
dengan baik. Kemudian, kombinasi
hormon sitokinin dan
auksin disuntikkan ke medium tanam untuk mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jaringan. Pemerataan dari hasil pertumbuhan dapat diukur berdasarkan pengukuran panjang kalus, koloni populasi, atau volume
jaringan in vitro.
Penutup
Kombinasi
sitokinin dan
auksin hormon telah terbukti memberikan manfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Metode in situ dan ex situ adalah dua cara yang digunakan dalam penerapan kombinasi
hormon tersebut. Meskipun memiliki kelebihan masing-masing, penelitian telah menunjukkan bahwa jika mereka digabungkan, kedua cara ini akan memberikan hasil yang lebih tegas dalam proses penyebaran hasil pengamatan. Dengan demikian,
penggunaan kombinasi
hormon sitokinin dan
auksin dalam
percobaan kultur jaringan tetap menjadi pilihan yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.