Kegiatan Perekonomian Negara Anggota ASEAN Yang Tidak Didukung Oleh Pertanian
Perekonomian di Asia Tenggara berkembang dengan pesat, salah satu wilayah yang ikut tumbuh adalah organisasi ekonomi berskala regional yang dikenal sebagai ASEAN. Meski banyak
negara anggota ASEAN terkenal dengan
kegiatan perekonomiannya yang didukung oleh pertanian, namun
tidak semua
negara ini dipandang sebaliknya. Berikut beberapa
negara anggota ASEAN yang
kegiatan perekonomiannya tidak berpusat pada sektor pertanian.
Vietnam
Vietnam merupakan salah satu
negara anggota ASEAN yang kegiatannya
perekonomiannya tidak berpusat pada sektor pertanian. Dalam beberapa tahun terakhir, Vietnam telah mengalami peningkatan yang signifikan dalam pengembangan sektor jasa dan manufaktur. Kedua sektor ini sekarang memegang peranan yang penting dalam perekonomian Vietnam dan telah berhasil menyumbang lebih dari setengah PDB Vietnam.
Singapura
Singapura memiliki perekonomian yang kuat dan cenderung
tidak bergantung pada sektor pertanian. Negara ini dikenal dengan sentralisasinya pada pengembangan teknologi dan jasa. Sektor jasa di Singapura sangat berkembang dan menyumbang hingga lebih dari 80 persen PDB nasional.
Malaysia
Meskipun Malaysia merupakan
negara ASEAN yang berbatasan dengan laut, namun
perekonomiannya diatur oleh jasa dan manufaktur. Sektor manufaktur menyumbang kira-kira 40 persen dari PDB Malaysia. Selain itu, sektor jasa juga berkembang dengan pesat dan saat ini menyumbang sekitar 57 persen dari PDB nasional.
Brunei
Brunei Darussalam adalah industri minyak terkemuka di Asia Tenggara. Pertumbuhan ekonomi Brunei didorong oleh
kegiatan produksi minyak dan gas. Sebagai hasilnya, Brunei sekarang dikenal sebagai salah satu
negara ASEAN dengan kepegawaian tertinggi di sektor pertambangan.
Jadi, meskipun perekonomian Asia Tenggara masih dipandang sebagian besar bercirikan pertanian, namun
tidak memungkinkan untuk mengabaikan
kegiatan perekonomian yang didukung oleh sektor produksi bukan
pertanian di beberapa
negara anggota ASEAN.