Belanda Takluk dalam Menghadapi Perlawanan Rakyat Aceh
Ketika Rakyat Aceh melakukan
perlawanan terhadap Belanda di tahun 1873 hingga 1903, Belanda
menghadapi kewalahan yang membuatnya terpaksa menyerah. Pada tahun 1902, Belanda pergi ke Kesepakatan Heerenveen dan menandatangani perjanjian dengan pemerintah Aceh. Dengan demikian, setelah berhasil menahan
rakyat Aceh selama lebih dari 30 tahun, Belanda akhirnya mengakui kekalahannya.
Kesepakatan Heerenveen: Akibat dari Kewalahan Belanda
Kesepakatan Heerenveen adalah kesepakatan antara Belanda dan Pemerintah Aceh yang ditandatangani pada tahun 1902 yang mengakhiri Perang Aceh-Belanda. Di bawah kesepakatan ini, Aceh diberikan hak untuk bertindak sebagai salah satu negara merdeka dan tidak terikat oleh kontrol Belanda. Selain itu, sebuah komisi dipimpin oleh Belanda juga didirikan untuk memantau tugas-tugas administrasi di daerah tersebut dan Belanda berjanji untuk mengganti biaya yang dikeluarkan oleh Aceh untuk menghancurkan tentara Belanda.
Selesainya Perang Aceh-Belanda: Sebuah Kemenangan untuk Rakyat Aceh
Perang Aceh-Belanda merupakan perang antara Belanda dan Pemerintah Aceh yang dimulai pada tahun 1873. Pada awalnya, Belanda mengharapkan bahwa mereka dapat menguasai daerah tersebut dengan cepat, namun lawannya berhasil mempertahankan wilayah mereka dengan tekun. Meskipun Belanda
telah melakukan usaha agresif untuk menguasai Aceh, setelah 30 tahun perang, mereka akhirnya harus mengakui kekalahannya pada tahun 1903. Dengan kesepakatan Heerenveen, Aceh berhasil memperoleh hak untuk bertindak sebagai salah satu negara merdeka dan bebas dari kontrol Belanda. Dengan demikian,
rakyat Aceh berhasil mencapai kemenangan yang sangat indah atas
perlawanan mereka terhadap Belanda.