Sering Chat Bisa Disebut Pacaran?
Pertanyaan klasik yang
sering diutarakan para generasi millenial saat ini adalah apakah memiliki hubungan jarak jauh atau bahkan hanya berbincang lewat cara chatting dapat
disebut sebagai pacaran? Seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan zaman, makin banyak orang yang menanyakan hal serupa.
Mendiskusikan Perbedaan Antara Chatting dan Pacaran
Jika ditinjau dari sisi perbedaan antara keduanya, maka jawabannya bisa dibilang cukup jelas. Hal terpenting yang dibutuhkan dalam hubungan
pacaran adalah interaksi asmara secara langsung, bukan hanya chat. Dengan berbincang secara langsung, kedua belah pihak mampu mendiskusikan tentang kesukarelaan, harapan dan mimpi satu sama lain. Saling terhubung dengan komunikasi lebih mendalam dan penuh makna.
Namun, jika melihat dari sisi lain, chatting juga bisa dimaknai sebagai pacaran. Ini karena chatting dapat menciptakan emotional bond antar kedua belah pihak, membuat mereka terikat jauh lebih erat, lebih dari sekadar mengobrol atau bertukar informasi. Perencanaan masa depan pun semakin dekat, karena melalui chatting, lawan bicara akan mengerti akan sudut pandang dan harapan satu sama lain.
Menilai apakah Chatting bisa disebut Pacaran
Apabila keduanya telah saling mengetahui, menyayangi, dan memperlakukan antar sesama seperti dalam pacaran, maka bisa disimpulkan bahwa keduanya benar-benar saling berkomitmen. Namun,
kalau tidak, maka mereka hanya saling bercerita dan sharing informasi.
Keefektifan dari sebuah hubungan berdasar asmara tergantung dari kemampuan kedua belah pihak untuk saling mengenal. Jadi, meski menggunakan chatting, namun jika kedua belah pihak memutuskan untuk bertemu dan saling berkenalan, dan terjalin ikatan emosi yang makin kuat, maka bisa
disebut sebagai pacaran.